Main Article Content

Yusuf Effendi
Safyudin
Ade Marlisa Rahmadayanti

Hubungan Kejadian Preeklampsia Dengan Kadar Serum β-Human Chorionic Gonadotropin (Β-hCG) Pada Kehamilan
Trimester III. Preeklampsia saat ini masih merupakan salah satu penyebab kematian maternal yang diakibatkan
adanya peningkatan jaringan sitotrofoblas dengan jaringan yang baru sehingga akan meningkatkan total Human
Chorionic Gonadotropin (hCG) termasuk subunit α dan β. Peningkatan kadar dari serum β-hCG ini yang
menggambarkan adanya reaksi patologis dari plasenta pada kasus preeklampsia sebagai akibat dari transformasi
sitotrofoblas yang baru dan juga sekaligus dapat menggambarkan berat ringannya penyakit tersebut. Penelitian ini
menggunakan rancangan observasional analitik dengan pendekatan case control yang bertujuan untuk melihat
hubungan antara kejadian preeklampsia dengan kadar serum β-hCG pada kehamilan. Penelitian ini telah
dilaksanakan pada bulan April-Mei 2018 di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang dan Laboratorium Bioteknologi
Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 62 sampel
dengan masing-masing kelompok kasus sebanyak 31 subjek yang terdiri dari ibu hamil dengan preeklampsia dan
31 subjek ibu hamil dengan normotensi yang ditentukan dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kadar β-hCG yang di
ambil pada trimester ketiga diukur dengan metode ELISA dan dinyatakan dalam mIU/ml dengan menggunakan
sampel darah vena. Didapatkan nilai minimum–maksimum kadar serum β-hCG pada kelompok ibu hamil dengan
preeklampsia sebesar 10.723–74.295 mIU/ml dengan rerata sebesar 37.380,23 ± 20.100,154 mIU/ml dan
didapatkan nilai minimum–maksimum kadar serum β-hCG pada kelompok ibu hamil dengan normotensi sebesar
6.171–9.395 mIU/ml dengan rerata 7.743,13 ± 959,794 mIU/ml. Serta didapatkan nilai hubungan antara kejadian
preeklampsia dengan kadar serum β-hCG pada kehamilan (p value = 0,001). Kadar rerata serum β-hCG pada
kelompok preeklampsia lebih tinggi dibanding kelompok hamil normotensi dan didapatkan adanya hubungan
kejadian preeklampsia dengan kadar serum β-hCG. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk masing-masing umur
kehamilan guna mengetahui batasan kadar β-hCG serum yang dianggap meningkat untuk masing masing umur
kehamilan. Batasan ini nantinya bisa dipakai sebagai pedoman dalam memprediksi suatu kehamilan yang dapat
berkembang menjadi preeklampsia.

Keywords: β-hCG serum preeklampsia