Efek Ekstrak Buah Ciplukan (Physallis peruvenia) Pada Kadar T4 Tikus Putih
Main Article Content
Hipertiroid adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan sintesis dan sekresi hormon tiroid sehingga kadar hormon tiroid dalam darah meningkat. Pada tahun 2013 didapatkan data 0,4% penduduk Indonesia mengalami hipertiroid. Buah ciplukan (Physalis peruviana) merupakan herba Indonesia yang diduga memiliki efek terhadap hormon tiroid. Jenis penelitian adalah eksperimental in vivo dengan subyek penelitian berupa tikus putih galur Wistar berjumlah 30 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol negatif (Akuades), kontrol positif (PTU 100 mg/kgBB), kelompok 3, 4, dan 5 ekstrak buah Ciplukan dengan dosis 250 mg, 500 mg, dan 1000 mg per kilogram berat badan. Hasil pemeriksaan menunjukkan terjadi penurunan kadar T4 pada perlakuan dengan kontrol positif dan pemberian eksrak buah ciplukan. Terdapat perbedaan penurunan kadar T4 untuk kelompok pemberian ekstrak buah ciplukan dosis 1, 2, dan 3 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah Ciplukan dengan dosis 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB memiliki potensi sebagai anti hipertiroid.