Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Masyarakat Tentang DBD dengan Jumlah Larva Nyamuk
Main Article Content
Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, secara endemis berada di Indonesia. Infeksi virus
DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Tindak pencegahan adalah cara yang efektif untuk
mengurangi kejadian DBD. Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat memiliki peran penting dalam pemberantasan vektor.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tempat-tempat penampungan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk
serta hubungannya dengan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat RT 50 tentang DBD di RT 50 Perumahan OPI.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik observasional. Sampel penelitian diambil berdasarkan Purposive Sampling,
yaitu dilakukan pengambilan sampel dengan pertimbangan daerah tempat tinggal yang memiliki angka kejadian DBD yang
tinggi. Pengumpulan sampel dilakukan dengan menginvestigasi TPA dan jentik nyamuk di tiap-tiap rumah serta wawancara
kepada salah satu anggota keluarga dari masing-masing rumah. Larva ditangkap menggunakan gamadotik, pipet tetes dan
cidukan. Data pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat didapatkan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Dari 24
rumah yang diperiksa, 62,5% rumah positif larva nyamuk dan 37,5% rumah lainnya negatif. Indeks larva yang ditemukan Angka
Bebas Jentik (ABJ) sebesar 37,5%, House Index (HI) 62,5%, Container Index (CI) 23,07%,Breteau Index (BI) sebesar 112,5% dan
Density Figure (DF) 7. Genus nyamuk yang ditemukan adalah genus Aedes dengan spesies Aedes aegypti (25,43%)danAedes
albopictus(69,63%)sertanyamuk genus Culex(4,93%). Sebanyak 62,5% masyarakat memiliki pengetahuan yang baik, 87,5%
memiliki sikap baik tetapi hanya 25% yang memiliki perilaku baik. Dari analisis Chi-square antara pengetahuan, sikap dan
perilaku dan keberadaan jentik didapatkan pengetahuan (p=0,80), sikap(p=1) dan perilaku (p=2). Tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dengan keberadaan larva nyamuk (p>0,05).