Main Article Content

Rafika
Djoko Marwoto
Lusia Hayati

Talasemia adalah penyakit kronik yang membutuhkan transfusi darah berulang, karena adanya gangguan sintesis
hemoglobin akibat mutasi dari satu atau lebih gen globin. Transfusi secara terus menerus dapat menyebabkan
terjadinya penimbunan besi dalam tubuh khususnya jantung, hati, dan organ endokrin, serta dapat menyebabkan
pertumbuhan yang terhambat dan gizi kurang atau gizi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi
antara kadar feritin serum dan status gizi pasien talasemia-β mayor di RSUP Dr. Moh. Hoesin Palembang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini
adalah pasien talasemia-β mayor yang menjalani rawat inap di Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUP Dr.
Mohammad Hoesin pada bulan Oktober hingga November 2016 yang memenuhi kriteria keikutsertaan. Dari 43
pasien, sebagian besar (60.5%) pasien memiliki badan kurus sesuai dengan indeks berat badan menurut usia
(BB/U) dan berperawakan pendek sesuai indeks tinggi badan menurut usia (TB/U), namun hanya 14.0% pasien
memiliki gizi kurang menurut indeks BB/TB. Didapatkan nilai rata-rata kadar feritin serum 2837.69 μg/L, dengan
rentang 278.7-13867 μg/L. Hasil uji korelasi antara kadar feritin serum dan status gizi menunjukkan nilai p=0.326
dan nilai r=0.153. Terdapat korelasi yang tidak bermakna antara kadar feritin serum dan status gizi pasien
talasemia-β mayor.

Keywords: talasemia feritin serum status gizi