Main Article Content

Tri Novia Kumalasari

Filariasis merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing filaria yang menyerang saluran dan
kelenjar getah bening. Diketahui 90% kasus filariasis penyebabnya adalah tiga spesies cacing filarial yaitu:
Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Pemeriksaan secara mikroskopis pada sediaan darah tebal
menggunakan darah tepi pasien pada malam hari merupakan teknik konvensional. Dalam program eliminasi
filariasis global, WHO menganjurkan penggunaan metode serodiagnosis. Untuk filariasis Brugia, metode
serodiagnosis terbaik yang ada saat ini adalah deteksi antibodi IgG4 anti-filaria.Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui sensitivitas dan spesifisitas metode Brugia Rapid Test dibandingkan dengan sediaan darah tepi
dengan pewarnaan Giemsa dalam mendeteksi Brugia malayi di Desa Sungai Rengit Murni Kecamatan Talang
Kelapa Kabupaten Banyuasin. Metode yang digunakan adalah uji Diagnostik. Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai
Rengit Murni Kabupaten Banyuasin pada tanggal 20 Juni 2013. Jumlah sampel 80 orang yang diambil secara Simple
Random Sampling. Metode pemeriksaan dengan cara pewarnaan Giemsa dan metode Brugia Rapid. Berdasarkan
hasil penelitian dari 80 sampel yang dilakukan pemeriksaan, pemeriksaan dengan metode Giemsa 0 (0%) dan
dengan metode Brugia Rapid 22 Orang (27,5%) Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Brugia rapid
dibandingkan metode Giemsa Sensitivitasnya 0%, spesifisitasnya72,5%, nilai duga positif 0% dan nilai duga negatif
100%.

Keywords: Filariasis Mikrofilaria IgG4 Giemsa Brugia Rapid Test