Main Article Content

Bella Bonita
Herry Asnawi
Hendarmin Aulia

Diabetes melitus merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia karena
gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Peningkatan jumlah penderita DM tipe 2 berkaitan dengan
faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Penyakit DM tipe 2 dapat dipantau melalui
pengontrolan glukosa darah jangka panjang dengan melakukan pemeriksaan HbA1c. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan faktor-faktor resiko DM tipe 2 dengan kadar HbA1c sebagai indikator glikemik. Penelitian ini
menggunakan rancangan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien yang datang ke poliklinik
endokrin RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang pada bulan November-Desember 2016. Didapatkan 47 sampel yang
diambil dengan teknik consecutive sampling. Data primer diambil dengan cara wawancara langsung dan data sekunder
diambil dari rekam medis di Bagian Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan uji Fisher Test dan uji regresi logistik. Pada uji Fisher Test diketahui terdapat
hubungan antara aktivitas fisik dan kadar HbA1c (p=0,000), terdapat hubungan antara kualitas tidur dan kadar HbA1c
(p=0,001), dan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dan kadar HbA1c (p=0,128). Pada analisis multivariat
diketahui kualitas tidur merupakan faktor yang paling mempengaruhi kadar HbA1c (OR=0,038).

Keywords: Aktivitas Fisik Kualitas Tidur Indeks Massa Tubuh HbA1c