Main Article Content

Chesy Sripratiwi

Daun Jambu Biji Merah (Psidium guajava L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Indonesia. Kandungan
kimia yang terdapat dalam daun jambu biji merah adalah alkaloid, flavonoid, tanin, minyak atsiri dan betasitosterol yang diduga bersifat antifertilitas. Terrjadinya peningkatan jumlah penduduk yang sangat tinggi yaitu
1,49% per tahun maka perlu dikembangkan metode kontrasepsi pada pria yang aman, efektif dan reversibelitas
tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan berat dan histologi testis tikus putih jantan (Rattus
norvegicus) akibat pemberian fraksi daun jambu biji merah. Metode penelitian yang digunakan adalah true
experiment dengan rancangan post test control group design menggunakan 24 ekor tikus jantan yang dibagi
menjadi 4 kelompok perlakuan yang masing-masing kelompok terdiri atas 6 tikus jantan. Setiap kelompok diberi
perlakuan fraksi n-heksan, etil asetat, metanol air sebanyak 80 mg/ekor/hari selama 48 hari dan untuk kelompok
kontrol diberi CMC 1% 2 ml, pemberian dilakukan dengan cara sonde oral. Hasil penelitian menunjukkan adanya
penurunan rata-rata berat testis, diameter tubulus seminiferus, tebal epitel tubulus seminiferus serta penurunan
jumlah sel Leydig antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Berat testis dan diameter tubulus
seminiferus pada hasil uji pos hoct tes antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan didapatkan nilai p<0,05
artinya ada perbedaan yang sangat signifikan tebal epitel tubulus seminiferus antara kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan. Begitu juga pada tebal epitel tubulus seminiferus dan jumlah sel Leydig, pada hasil uji pos
hoct test didapatkan nilai p<0,05. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fraksi daun jambu biji merah
dapat menurunkan berat testis, diameter tubulus seminiferus, tebel epitel tubulus seminiferus dan jumlah sel
Leydig.

Keywords: Fraksi daun jambu biji merah berat testis histologi testis