Main Article Content

Rahnowi Pradesta
Phey Liana
Kusumo Haryadi

Lupus Eritematosus Sistemik (LES) merupakan penyakit autoimun yang mengenai hampir semua sistem organ dan
memiliki manifestasi klinis yang bervariasi. Perjalanan penyakit LES ini ditandai dengan remisi dan eksaserbasi
sehingga memerlukan pemantauan yang ketat akan aktivitas penyakitnya. Untuk menilai aktivitas penyakit lupus
maka digunakanlah skor SLEDAI (Systemic Lupus Erythematosus Disease Activity Index). Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan hasil laboratorium pasien LES dengan skor SLEDAI dari pasien LES yang
berobat di Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode Januari 2013-Juli 2014. Penelitian ini berbentuk
analitik observasional dengan desain cross sectional serta menggunakan data sekunder, yaitu rekam medik subbagian Alergi Imunologi Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Sampel yang
diperoleh sebanyak 43 sampel penderita LES yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan uji statistik Fisher’s Exact. Dari 43 pasien, 16 pasien (37,3%) memiliki skor SLEDAI ringan dan 27
pasien (62,7%) memiliki skor SLEDAI berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
sangat bermakna antara anti-dsDNA dan skor SLEDAI (nilai p=0,005). Tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara anemia, trombositopenia, leukopenia, proteinuria dan ANA dengan skor SLEDAI (nilai p>0,05). Terdapat
hubungan yang bermakna antara hasil laboratorium anti- dsDNA dan skor SLEDAI.

Keywords: Lupus Eritematosus Sistemik skor SLEDAI Anti-dsDNA