Obat-Obat Antitrombotik yang Digunakan pada Pasien Infark Miokard Akut di Rsup Mohammad Hoesin Palembang
Main Article Content
Infark miokard akut (IMA) adalah kelanjutan dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan otot jantung. Obat antitrombotik merupakan salah satu dari serangkaian
penatalaksanaan IMA. Antitrombotik adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan
terhambatnya pembentukan trombus pada pembuluh darah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis obat
antitrombotik yang digunakan pada pasien IMA di RSUP Mohammad Hoesin Palembang pada tahun 2012. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah jenis deskriptif observasional. Populasi pada penelitian ini adalah rekam medik di
RSUP Mohammad Hoesin Palembang. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh rekam medik pasien yang didiagnosa
IMA di Bagian Kardiovaskular tahun 2012 yang mencantumkan tatalaksana antitrombotik. Data disajikan dalam
bentuk tabel yang diolah dengan bantuan komputer menggunakan program microsoft word office. Data yang disajikan
akan menunjukkan persentase penggunaan obat-obat antitrombotik. Dari 18 rekam medik yang diamati, obat
antitrombotik yang digunakan adalah golongan aspirin 53,3%; heparin 23,3%; clopidogrel 13,3%; dan fondaparinux
10%. Aspirin menjadi pilihan utama dalam terapi antitrombotik pasien IMA, sesuai dengan berbagai literature yang
menyebutkan aspirin direkomendasikan pada pasien Non-STEMI tanpa kontraindikasi, serta merupakan antiplatelet
standar pada STEMI yang direkomendasikan ACC/AHA. Jadi simpulan akhir penelitian ini, obat antitrombotik yang
digunakan pada pasien IMA di RSUP Mohammad Hoesin Palembang tahun 2012 adalah aspirin, heparin, clopidogrel
dan fondaparinux.