Hubungan Derajat Asfiksia dengan Kejadian Hipoglikemia pada Neonatus di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
Main Article Content
Pengkajian pertama yang dilakukan pada bayi saat lahir yaitu dengan menggunakan nilai Apgar melalui pemeriksaan
fisik singkat. Nilai Apgar yang menurun dapat menyebabkan asfiksia pada neonatus. Keadaan asfiksia dapat
menyebabkan ketidakseimbangan suhu tubuh dan terjadi hipotermia yang mengakibatkan berkurangnya aliran
oksigen ke jaringan dan neonatus akan mengalami hipoglikemia. RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang sebagai
rumah sakit pendidikan dan rujukan nasional belum memiliki data mengenai hubungan asfiksia dan hipoglikemia ini.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan derajat asfiksia dan kejadian hipoglikemia
pada neonatus di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik
dengan menggunakan rancangan potong lintang (cross-sectional study). Sampel penelitian adalah seluruh rekam
medik pasien neonatus di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang dari Januari 2015 sampai Desember 2015. Analisis
pada penelitian ini menggunakan uji Chi-square, bermakna apabila nilai p<α (α=0,05). Dari 106 neonatus, 84,9%
adalah asfiksia ringan, diikuti berturut-turut oleh asfiksia sedang (13,2%), dan asfiksia berat (1,9%). Dari 90 neonatus
tidak asfiksia dan derajat asfiksia ringan didapatkan 35,6% neonatus hipoglikemia dan 64,4% neonatus tidak
hipoglikemia. Derajat asfiksia sedang dan berat didapatkan 37,5% neonatus hipoglikemia dan 62,5% neonatus tidak
hipoglikemia. Dari hasil penelitian, tidak terdapat hubungan bermakna antara derajat asfiksia dan kejadian
hipoglikemia pada neonatus dengan p=1,000. Tidak terdapat hubungan bermakna antara derajat asfiksia dan
kejadian hipoglikemia pada neonatus di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.