Pengaruh Paparan Gas Amonia Terhadap Perubahan Kadar Serum SGOT dan SGPT pada Kelompok Berisiko
Main Article Content
Amonia merupakan zat yang beracun dan memiliki bau yang khas (menyengat) yang menimbulkan keresahan dan
resistensi dari masyarakat sekitarnya. Jika terpapar amonia akan menimbulkan dampak kesehatan salah satunya
berupa kerusakan sel hepar yang dapat diketahui dengan mengukur jumlah enzim transminase yaitu Serum
Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dan Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gas amonia terhadap perubahan kadar serum SGOT dan SGPT
pada kelompok berisiko di Kota Palembang. Penelitian ini Design cross sectional dengan quota sampling. Jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di Desa
Pajar Bulan Ogan Ilir. Pengukuran kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadar
serum SGOT dan SGPT diperiksa di Laboratorium BBLK Palembang. Hasil : Kadar udara ambient amonia di Kelurahan
Karang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkan di Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata kadar
serum SGOT pada kelompok berisiko (19,42±3,06) lebih tinggi dibandingkan kelompok tidak berisiko (19,40±4,18)
dengan p value =0,984 dan Rerata kadar serum SGPT pada kelompok berisiko (15,74±4,57) lebih tinggi dibandingkan
kelompok tidak berisiko (15,68±4,49) dengan p value =0,971. Tidak Terdapat Perbedaan Rerata Kadar Serum SGOT
dan SGPT pada kelompok berisko dan kelompok tidak berisiko.