Main Article Content

Dedi Pahrul
Irfanuddin
Swanny

Di Indonesia, amonia sudah dikenal luas sebagai bahan baku yang merupakan komoditas yang penting dalam
perindustrian salah satunya yaitu industri crumb rubber (karet remah). Amonia adalah gas tajam yang tidak berwarna
terdiri dari satu unsur nitrogen (N) dan tiga unsur hiodrogen (H3) dengan titik didih -33,5oC cairannya mempunyai
panas penguapan yang bebas yaitu 1,37 Kj/g pada titik didihnya. Amonia secara langsung merangsang stres
oksidatif dan nitrosatif pada astrosit melalui peningkatan kalsium intraselular yang menyebabkan disfungsi
mitokondria dan kegagalan produksi energi selular melalui pembukaan pori-pori transisi mitokondria..
Tujuan penelitian ini adalah unt uk mengetahui pengaruh paparan gas amonia karet terhadap perubahan kadar
MDA pada kelompok berisiko di Kota Palembang. Metode: design Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini sebanyak 22 orang di Kelurahan Karang Anyar Palembng dan 22 di Desa Pajar Bulan Ogan Ilir.
Pemeriksaan kadar udara ambient oleh Petugas BTKL Palembang dan untuk pemeriksaan kadar serum MDA
diperiksa di Laboratorium Biomolekuler FK Unsri Palembang. Data dianalisis menggunakan uji alternatif Mann
Whitney. Hasil: Kadar udara ambient amonia di Kelurahan Karang Anyar sebesar 2,18 ppm lebih tinggi di bandingkan
di Desa Pajar Bulan sebesar 0,0020 ppm. Rerata kadar serum MDA pada kelompok berisiko (28.7 ng/ml) lebih rendah
dibandingkan kelompok tidak berisiko (35.2 ng/ml) dengan p=0.173 Kesimpulan: Tidak Terdapat Perbedaan Rerata.

Keywords: Gas Amonia Serum MDA Malondialdehyde