Main Article Content

Dina Julia
Salni
Sri Nita

Partisipasi laki-laki dalam KB masih relatif rendah bila dibandingkan dengan keikutsertaan perempuan.
Salah satu tanaman obat tradisional yang digunakan adalah bunga kembang sepatu yang bersifat
antifertilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ekstrak bunga kembang sepatu terhadap
jumlah, motilitas, morfologi dan viabilitas spermatozoa tikus jantan (Rattus norvegicus). Penelitian ini
merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel
dalam penelitian ini menggunakan 25 tikus jantan strain Sprague Dawley usia 60-70 hari dengan berat
badan 200-210 gram. Lama perlakuan 30 hari dengan dosis 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB, 400 mg/kgBB.
Data disajikan dalam bentuk tabel dan diagram serta narasi untuk menginterpretasikan data tersebut.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya penurunan jumlah sperma pada kelompok perlakuan dibanding
kelompok kontrol (p=0,000), terjadi penurunan motilitas sperma (p=0,001), terjadi peningkatan morfologi
abnormal (p=0,000), dan terjadi penurunan viabilitas spermatozoa antara kelompok perlakuan dibanding
kelompok kontrol (p=0,000). Dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan bermakna dari pengaruh ekstrak
bunga kembang sepatu terhadap jumlah, motilitas, morfologi, viabilitas spermatozoa.

Keywords: Ekstraksi Bunga kembang sepatu jumlah motilitas morfologi viabilitas spermatozoa